Hari pertama aku masuk kuliah, terasa sangat membosankan. Karena tempat ini bukanlah tempat yang aku harapkan. Aku tidak pernah membayangkan harus ada disini. Terlihat semuanya asyik dengan kegiatan masing-masing, aku terkadang salut untuk beberapa orang yang dengan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya, yaaahhh… karena aku tidak seperti mereka.
Semuanya asyik berkenalan dan bercanda gurau, aku sangat tidak menyukai hal seperti ini dimana aku harus beradaptasi dengan lingkungan yang sama sekali aku tidak mengenalinya yang benar-benar baru dan membuat ku harus berpura-pura. Tiba-tiba ada yang menabrak ku dari belakang, aku hampir marah padanya.
“ sorry…sorryyyy… gue nggak sengaja “
Hanya itu yang diucapkannya, dan dia langsung pergi bersama teman-temannya sambil sesekali menoleh kearah ku. Sebenarnya apa yang ada dipikirkan mereka. Ini benar-benar sangat menggangguku.
Arrrggghhhhhhh rasanya aku ingin cepat pergi dan menghilang dari dunia ini. Aku sungguh tak menikmati keadaan ini, tidak ada privasi, tidak ada ketenangan dan tidak ada semua yang biasanya bisa aku dapatkan. Pagi-pagi sekali aku sudah harus dipusingkan dengan antri mandi, setelah itu aku harus berjuang lagi untuk makan bersama-sama dengan yang lain diruang makan. Sepertinya hanya aku yang tak menikmati ini, semua tampak semangat dan gembira menjalani ini.
Ada satu hal yang sangat mengganggu ku, aku tak tau siapa namanya, tapi suaranya terdengar dimana-mana. Suaranya seperti mengelilingi kampus ini, tidak ada satu tempatpun yang bisa lolos dari suaranya. Ini lebih mengganggu dari semuanya, aku heran apakah dia tidak merasakan capek atau apalah. Telinga ku saja rasanya sudah mau pecah mendengar suaranya, dan satu lagi yang membuat aku bingung kenapa semua orang banyak yang menyukai dia dan ikut tertawa disetiap kata yang keluar dari mulutnya.
“ gue salut dech sama Gina, nggak ada matinya tuh anak. Kalo deket dia gue bakalan awet muda “ ujar hendra
“ sama gue juga, bingung gue tuh anak cewek apa cowok” sahut edwar
“ iya, emang sie gue juga sering ikut ngatain dia kalo anak-anak pada ngomongin dia. Hahahahaa…”
“ eh menurut lo gimana ndra?”
“ biasa aja ” sahut ku
“ hahahahaaa………” hendra dan edwar tertawa mendengar tanggapan ku.
Apa istimewanya anak itu. Dia tak cantik, nggak feminim layaknya seorang wanita. Malah menurut gue dia nggak banget untuk dikatakan seorang cewek.
Satu bulan lebih aku disini, aku sudah mulai mengerti cara hidup disini. Aku mulai menikmati kebersamaan dengan teman-temanku disini, mulai terbiasa dengan keadaan yang mengharuskan aku berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Aku mulai mengerti cara menjalankan semua ini.
Ketika aku sudah bisa menerima kehidupan disini, muncul suatu masalah yang benar-benar tak kuharapkan. Gina cewek aneh yang sangat mengganggu telingaku, mulai mengusik ketenangan ku. Sudah hampir satu minggu dia mempermainkan ku dengan caranya yang aneh dan tak ku mengerti yang akhirnya akan diikuti oleh gelak tawa teman-temannya.
“ eh indra, sombong banget sie lo” ujarnya
“ sombong gimana? Perasaan biasa-biasanya aja” sahutku, sebenarnya aku sungguh males untuk meladeninya.
“ ya sombonglah, kalo elo emang nggak sombong pasti lo tau donk nama gue”
gila, kalo aku nggak tau nama dia, yang hampir setiap hari mengurangi daya dengar ku dengan suaran dan tawanya yang sungguh tidak enak untuk didengar.
“ Gina “ jawabku singkat
Semua temannya langsung tertawa, apa sebenarnya yang mereka tertawakan. Apakah aku benar-benar lucu atau mereka sedang mengejekku. Gina kau benar-benar membuat hidupku tidak tenang, ini lebih sulit ketika aku harus beradaptasi disini.
Dia mulai menunjuk temannya satu persatu yang harus membuat ku memeras otak untuk mengingat nama orang-orang yang sangat tidak penting ini. Tapi aku bisa menjawab semua nama temannya yang ditunjuk sampai dia menunjuk seorang temannya yang benar-benar aku tidak tau siapa namanya.
“ kalo dia siapa?”
“ dia…..dia…..” aku terus memutar otak, aku nggak mau jadi mainan atau sekedar hiburan untuk dia dan teman-temannya, tapi untuk kali ini aku bener-bener nggak tau.
“ ya ampun lo nggak tau ndra sama dia, ya ampun sin kalo gue kesinggung banget jadi lo. Gila aja lo ndra, udah satu asrama setiap hari ketemu masih aja nggak kenal sama kita. Kebangetan lo, apa coba kalo bukan sombong namanya” ejeknya diikuti dengan pandangan teman-temannya yang sungguh membuatku tidak nyaman.
Setiap bertemu denganku, dia mulai dengan hal-hal yang baru yang selalu membuatku kikuk dan merasa sangat malu. Dia sungguh mengacaukan hari-hari tenangku yang sangat sulit untuk kudapatkan.
Sekarang aku harus memikirkan segalanya, aku tidak bisa menghindar untuk bertemu dengannya dan teman-temannya yang tidak kalah anehnya. Aku harus membiasakan ini semua karena mau nggak mau aku harus belajar menghadapi mesin perusak telinga ini. Dan akhirnya aku bisa mengendalikannya, aku tau cara menghadapinya cukup dengan jawaban singkat, senyum dan kabur. Kali ini kau tidak bisa membuat aku seperti yang kau mau Gina.
Aku sekarang sudah mulai mengerti kenapa banyak yang menyukai tingkah dia dan nggak kalah banyaknya juga yang enek ngeliat dia.
Wajar kalo dia banyak disukai, karena dia bisa apapun, dia bisa buat kita lupa jika kita sedang ada masalah. Dia dengan suka rela membuat joke-joke yang bisa buat isi perut keluar karena sangat lucu ditambah temen-temennya yang saling mendukung. Dia nggak bakalan marah kalo ada yang mengejeknya, mengejek ketidak sempurnaan yang dia miliki. Dia akan menanggapinya dengan sebuah senyuman dan walaupun dia balik mengejek orang itu, tapi nanti jatuhnya akan menjadi sebuah guyonan. Yaahh…….. sekarang kita dibuatnya mikir itu guyonan atau sebuah ejekkan balik dari dia. Mulutnya yang terlalu ceplas-ceplos yang udah kayak motor nggak ada rem, kalo ketemu orang yang mudah kesinggung atau kalo kita lagi nggak mood pasti kita BT liat dia.
Aku nggak tau aku termasuk yang mana, karena aku mulai menikmati setiap kata yang keluar dari mulutnya yang lincah. Perasaan terganggu seperti saat baru aku mengenalnya perlahan mulai luntur, aku terkadang menahan tawa melihat tingkah lakunya. Aku mungkin tidak akan pernah sanggup melakukan hal yang dia lakukan, dia rela malu asal orang-orang disekitarnya bisa tertawa.
Satu hal yang membuat aku takjub padanya, aku tak pernah melihatnya sedih. Hanya ada keceriaan disetiap harinya, dia seperti orang yang tidak memiliki masalah. Hanya ada sebuah senyuman manis yang tersuguh ketika menatapnya. Entah sejak kapan aku mulai menunggu senyumnya setiap aku bertemu dengannya.
Mulutnya yang lincah, kata-kata yang terkadang menyakitkan hati jika diucapkan oleh orang lain, tapi jika dia yang mengucapkan semuanya menjadi lucu. Kata-katanya yang terlalu ceplas-ceplos, ekspresi yang spontanitas yang selalu jujur. Gampang untuk mengetahui dia suka dengan kehadiran kita atau tidak, lihat ekspresinya ketika kau datang, hal itu akan menjawab pertanyaan mu.
Ketika suatu pagi aku disuguhkan sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan, dia seorang Gina memakai jilbab. Aku sungguh kaget sama dengan semua teman-teman ku, kami benar-benar tidak menyangka dia berani mangambil satu langkah perubahan besar dalam hidupnya. Aku ingat ekspresi malu dia ketika semua teman memperolok-olok dia.
“ udah dech gin, nggak usah nakut-nakutin kita. Pake-pake gituan segala. Kita nggak takut lagi”
“ wuuuiiiihhhhh, ada apa nie? Apa bener bentar lagi mau kiamat “ ejek satunya lagi
“ eh lo liat Gina nggak, gue nggak liat dia. Apa udah nggak kuliah lagi ya ?”
Dia hanya tersenyum dan nggak bisa menjawab apa-apa, raut mukanya benar-benar lucu ketika dia malu. Aku hanya tersenyum menikmati pemandangan ini.
Satu minggu sejak dia menggunakan jilbab, dia jarang terlihat. Aku jarang sekali melihat dia, dikampus, dikantin bahkan diruang makan. Tiba-tiba dia menghilang dari peredaran. Kenapa tiba-tiba aku mengharapkan kehadirannya? Apa yang terjadi dengan ku?
Jumat sore, sama seperti jumat-jumat sebelumnya semua bersiap untuk meninggalkan asrama yang sangat membosankan ini, begitupun dengan aku. Aku bersiap kembali kerumahku. Seperti biasa karena jarak rumah ku dari tempat ku kuliah lumayan jauh yaitu sekitar 3 jam perjalanan, Jadi aku naik trevel. Jam setengah empat trevel menjemput ku.
“ mas, temennya bisa dipanggil nggak. Soalnya ditelpon hpnya nggak aktif” kata sopir itu.
“ cewek atau cowok pak?” Tanyaku
“ cewek namanya….” Belum selesai pak sopir menyebutkan nama orangnya tiba ada yang menabrak ku dari belakang.
“ maaf pak hp saya lagi dicas tadi. Eh indra bareng nie kita”
Dia langsung masuk kedalam mobil, sedangkan aku masih bengong di depan pintu mobil. Aku nggak percaya kalo aku bakalan bersama dia selama 3 jam di perjalanan. Apa yang harus aku lakukan?
“ eh ndra, ngapain lo? Cepetan, biar kita cepet nyampe” katanya penuh semangat, aku masuk kedalam mobil dan aku dapet tempat duduk disebelahnya.
“ mimpi apa ni gue semalem bisa pulang bareng lo, duduk sebelahan lagi”
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman.
“ bisa juga lo ndra senyum, gue kira stok senyum lo udah habis. Kayaknya gue bener-bener beruntung dech hari ini”
Entah itu sebuah ejekan atau sebuah pujian untukku.
“ maksud lo?”
“ ya lo kan jarang banget senyum, jadi ini sebuah kejadian langkah dan jarang terjadi” dia ngomong dengan gaya lebainya.
“ bisa aja lo”
“ eh gue suka muntah lo, jadi maaf-maaf aja kalo gue muntah dibaju lo ya”
“ enak aja lo”
“ hahahahaaaa…….. tenang aja, masak gue tega muntahin cowok yang katanya ganteng ini, tapi bukan kata gue lo”
Kembali aku dibuatnya berpikir ini sebuah ejekan atau pujian, kata orang tapi bukan kata gue. Apa maksudnya? Jadi dia nggak mengakui kalo gue ganteng itu artinya.
“ ngaco lo gin”
“ udah dech ndra masak lo nggak tau kalo banyak cewek dikampus yang suka sama lo, tapi nggak termasuk gue”
“ lo ngejek apa ngatain gue gin?”
“ gue serius lagi, elo sie nggak perhatian sama lingkungan sekitar. Gue juga heran elo emang beneran polos atau pura-pura nggak tau”
“ gue emang gini gin?”
“ ternyata lo bisa juga ngomong banyak ya. Gue kira kosa kata lo terbatas banget. Eh ndra elo udah punya pacar belom?”
“ emangnya kenapa?”
“ nggak kenapa2 sie? Tapi gue denger-denger elo udah putus ya ama pacar lo”
“ bener ya kata orang2 elo tukang gossip” ujarku sedikit kesel, mendengar pertanyaannya yang terlalu.
“ gue nggak ngegosip kale, semua yang gue omongin itu fakta lagi. Emang elo udah putuskan sama pacar lo. Terus dimana letak gosipnya?”
“ emang fakta, tapi elo ngomongin orang dari belakang kan”
“ mana ? gue nggak ngomongin orang dari belakang kok, jelas-jelas sekarang gue sama lo lagi face to face. Ngarang lo ?”
“ngarang-ngarang, lo kira kita lagi belajar bahasa Indonesia apa?”
“ hahahahaaa……… bisa juga ngelucu lo ndra gue kirain Cuma bisa cemberut aja. Hahahahaaaaa”
“ nggak ada yang lucu Gina, emang sekarang gue pasang tampang lucu apa?”
“ ya emang enggak, sekarang tampang elo lagi BT. BT sama siapa? Sama gue ya?”
Pake nanya lagi nie anak, emang sama siapa lagi. Gue bisa mati kesel kalo lama-lama meladeninya.
“ elo marah ya ndra, nggak asyik banget sie lo gitu aja marah. Marah ya ndra”
Aku hanya diam, tapi ,semakin aku diam dia semakin jadi. Aku nggak keenakan sendiri dibuatnya.
“ marah ya ndra, maaf dech”
“ nggak koq”
“ kalo enggak kenapa diem lo? Marahkan? Bilang aja dech kalo marah nggak papa kok”
“ enggak Gina, gue enggak marah”
“ kalo gitu senyum dulu donk”
Aku menghela napas panjang dan tersenyum kearahnya, akhirnya nie anak bisa diem juga. Kalo dia diem terlihat lebih sedikit manis. Akhh…. Ada apa dengan ku?”
“ mau ikut nggak”
Dia menawarkanku headset untuk ikut mendengarkan lagu bersamanya. Bukan ide yang buruk dari pada harus dengerin music nie supir yang nggak karuan. Kayaknya dia bener-bener menikmati lagu ini, ya walau nggak ada yang aku mengerti lagunya. Terkadang sesekali mulutnya ikut menyanyikan lagu, nggak terlalu buruk suaranya bisa dinikmati.
“ suara lo lumayan ” puji ku
“ apa?”
Ternyata dia nggak denger apa yang aku ucapin tadi.
“ nggak, nggak papa kok”
“ elo nggak suka ya lagu-lagunya. Sorry dech emang di hp gue kebanyakan lagu korea”
“ korea?”
“ iya soundtrack2 flim gitu, asyik sie dengernya”
“ emang lo tau artinya apaan?”
“ emang sie gue nggak tau artinya apaan, tapi seenggaknya gue tau kalo ni lagu nggak ngatain gue, tapi nggak tau kalo ngatain lo”
Aku tersenyum mendengar ucapannya.
“ kalo elo senyum gitu terus ndra, bisa-bisa gue naksir nie sama lo. Hahahaa Tapi nggak mungkin lo suka sama cewek kayak gue. Udah jelek, item, suara cempreng lagi”
Apa yang dilakukan olehnya, dia nggak PD dengan semua keterbatasan yang ia miliki. Apa dia nggak sadar dibalik semua kekurangan dia, dia mempunyai sesuatu yang special yang tak semua orang memilikinya.
“ kata siapa? “
“ kalo mau disebutin satu-satu kata siapa, kita udah nyampe kerumah entar juga nggak bakalan kelar-kelar”
“ yang pasti bukan kata gue kan”
“ emang sie lo nggak bilang kayak gitu, tapi elo kan manusia sama kayak yang lainnya. Jadi kurang lebih apa yang ada didalam otak kita sama aja”
“ jadi elo memvonis semua orang?”
“ gue nggak memvonis kok, emang benerkan gue jelek, item untung aja ada nyawanya. Jujur aja dech ndra, itu lebih menyenangkan buat gue”
“ kenapa lo jadi nggak PD an gitu gin?”
“ siapa yang PD coba, kalo duduk sampingan sama cowok kayak lo. Pasti orang ngirain majikan sama pembantunya”
“ hahahaaaa…….. bisa aja lo. Emangnya kenapa sama gue?”
“ hmmmm nggak tau lah. Eh kalo elo nggak suka lagunya lepas aja, jangan maksain telinga lo dengerin yang nggak elo suka”
“ nggak kok, musiknya nggak jelek-jelek amat. Telinga gue masih bisa nerima. Elo seneng sama flim-flim korea”
“ iyalah, menurut gue kalo ada cewek yang nggak suka drama asia yang kayak beginian gue rasa tuh orang ada kelainan”
“ emangnya kenapa?”
“ ya soalnya flim-flimnya bagus, beda jauh sama sinetron-sinteron Indonesia. Semua yang ada di flim itu adalah harapan semua cewek, ya walaupun nggak bakalan pernah tercapai seenggaknya lumayanlah buat jadi bahan khayalan sebelum tidur”
“ termasuk cewek setengah-setengah kayak lo”
“ maksud lo apaan Cewek setengah-setengah? Elo nggak liat apa yang diatas kepala gue apaan?”
“ itu Cuma buat nutupin aja”
Aku hanya tertawa menanggapi perkataannya, dia tampak kesal. Yes, akhirnya aku bisa menang darinya. Dia diam dan menghadap kearah jendela, aku pun ikut diam dan mulai menikmati music yang mampir ketelinga ku ini. Tak terdengar lagi suaranya, bahkan tak ada senandung kecil dari mulutnya. Tampaknya dia sudah terlelap tidur. Dan akupun mulai mengikuti jejaknya, saat mataku hampir terpejam tiba-tiba kepalanya jatuh dipundak ku.
Dadaku langsung berdegup kencang, apa yang aku rasakan ini. Kenapa tiba-tiba aku gugup? Jantung ku berdetak kencang, darah ku terasa mengalir dengan cepat, Tubuhku menegang. Apa yang terjadi? Apa yang sedang aku rasakan?
Saat aku menoleh kearahnya, dan saat aku menatap wajahnya. Hatiku tiba-tiba merasakan menemukan sesuatu yang selama ini aku cari, aku merasakan perasaan bahagia yang aku sendiri tak tau dari mana datangnya. Perasaan yang tak pernah kurasakan sebelumnya yang tak bisa aku jelaskan.
Sejak kejadian hari itu aku mulai memikirkannya, aku ingin selalu memandangnya walau hanya sesaat, aku ingin mendengarkan suaranya, aku ingin tau semua tentangnya. Apakah aku mulai jatuh cinta padanya? Sosok yang sering menjengkelkan ku, yang sering menganggu ketenangan hidupku.
Semakin hari aku merasakan rasa ini menjadi semakin dalam, aku ingin bersamanya. Aku tak pernah membayangkan bahwa aku bisa jatuh cinta padanya, wanita yang tak pernah aku bayangkan dan aku impikan. Dia bukanlah sosok wanita yang memenuhi kriteria sebagai seorang wanita sesungguhnya. Tapi dia memiliki apa yang tak kumiliki, dia dapat melakukan apa yang tak bisa ku lakukan.
Sampai suatu hari aku memutuskan untuk menyatakan perasaan ku padanya, aku berharap dia memiliki rasa yang sama seperti aku.
Hari ini ada acara dikampus yaitu acara ulang tahun kampus, aku akan menyanyikan sebuah lagu yang kupersembahkan khusus untuknya yang mewakili perasaan ku. Saat aku akan tampil aku merasa sangat gugup, aku tidak pernah seperti ini. Semoga dia melihat penampilan ku ini.
Saat aku tampil aku melihat dia ada sedang menyaksikan penampilan ku bersama teman-temannya. Berkali-kali aku memandang kearahnya, tapi tampaknya dia tidak menyadari itu. Hingga aku selesai tampil banyak tepuk tangan menghampiri aku melihat dia pun ikut bertepuk tangan dengan gembira sepertinya dia menikmati penampilan ku tadi.
Sesaat setelah tampil aku berjalan kebelakang, tepatnya kearah asrama. Setelah aku samapai didepan asrama aku menelpon Gina. Aku mengumpulkan segenap keberanianku untuk melakukan hal ini.
“ halo, ini Gina?” Tanya ku
“ iya ini Gina, maaf ini siapa ya?” ujarnya, tampaknya dia tidka mengenali suara ku.
“ sorry gin, elo bisa ke depan asrama sebentar ada yang mau gue omongin”
“ iya, tapi ini siapa?”
“ nanti juga kalo udah nyampe lo bakalan tau”
“ gue nggak kenal sama lo, ntar lo ngapain2 gue lagi”
Emangnya suara gue kayak orang yang mempunyai niat jahat apa? Aku harus berusaha meyakinkannya tanpa harus memberi tahu nama ku sekarang.
“ gue tunggu lo dibelakang, jangan ajak temen lo”
Aku langsung memutuskan telponku. sudah sekitar 15 menit dari aku menelponnya tadi, tapi dia belum datang juga. Aku resah menanti kehadirannya, aku takut jika dia tidak datang.
“ eh ndra lo lihat orang nggak disini”
Suaranya mengejutkan ku, akhirnya dia datang. Aku melihat sekeliling ternyata benar dia sendiri.
“ ya nie anak malah bengong”
“ emangnya disini ada siapa lagi?”
“ maksud lo? Serius, liat nggak orang yang nyariin gue”
“ gue yang nyari lo? Gue juga yang nelpon elo tadi”
“ elo? Ngapain lo nelpon gue? Hahahaaa, udah dech kalo Cuma mau ngerjain gue. Gue balik kedepan lagi aja dech”
Dia pergi, aku dengan susah payah mengumpulkan keberanian ku untuk hari ini. Dia tidak menanggapinya dengan serius? Dia hanya menganggap aku mempermainkan dia. Oh Gina, apakah kau benar-benar tidak mengerti maksud dari semua ini.
Aku mengerjarnya, kemudian ku tarik tangannya hingga dia menghentikan langkah kakinya.
“ tunggu gin”
Dia berbalik kearahku, kami saling menatap untuk sesaat. Kemudian dia menundukan pandangannya entah mengapa.
“ apaan sie lo?” ujarnya sambil melepaskan tangannya.
“ sorry”
“ mau gomong apaan sie? Awas loch kalo nggak penting”
Aku menarik nafas panjang, kembali mengumpulkan keberanian untuk mengatakan ini.
“ cepetan “ dia tampak mulai kesal karena terlalu lama menungguku berbicara
“ gue suka sama lo”
“ apa?”
Dia terlihat terkejut ada seribu tanda Tanya di raut wajahnya, aku hanya menganggukan kepala ku menanggapi ekspresinya itu.
“ udah dech ndra nggak usah main-main, elo taruhan sama siapa? Terus dapet berapa? Gue mau kerja sama asal hasilnya kita bagi dua”
Apa? Dia menganggapku main-main, apakah dia tidak bisa melihat kesungguhan ku. Oh tuhan apa yang harus ku lakukan untuk meyakinkannya bahwa aku sungguh mencintainya. Gina mengertilah bahwa rasa ini tulus.
“ gue serius gin?”
“ hahahahaaaa…. Gue masih percaya kalo ada yang bilang kucing bertanduk dari pada ini semua. Udah akh nggak usah main-main”
Dia tertawa, Gina kau benar-benar wanita yang menjengkelkan. Kau benar-benar wanita yang menyusahkan hidupku. Kenapa aku harus jatuh cinta pada wanita seperti mu Gina?
“ apa yang harus gue lperbuat, biar lo percaya kalo gue serius”
“ band serius udah bubar ndra”
Lagi-lagi dimempermainkanku, aku tidak pernah mengalami keadaan sesulit ini.
“ apa gue harus ngomong didepan orang banyak kalo gue suka sama lo, biar lo percaya”
“ elo serius ndra?”
Akhirnya aku bisa meyakinkannya. Aku menganggukan kepalaku menjawab pertanyaannya.
“ elo masih sehatkan ndra, atau lo habis jatuh terus jadi gila?”
Dia megang dahi ku, Gina kau benar-benar menjengkelkan. Aku menurunkan tangannya dari dahiku.
“ gue tau elo pasti kaget dan nggak percaya, tapi gue serius gue suka sama lo”
“ bener kata lo gue kaget, malah kaget banget. Gue nggak nyangka aja, orang kayak lo bisa suka sama gue ”
“ jadi gimana? “
“ gue nggak tau ndra, ini terlalu cepet buat gue. Gue nggak bisa mutusin sekarang, bahkan bisa dibilang gue nggak berani buat ngejawab. Karena gue bener-bener nggak tau dan nggak ngerti ”
“ jadi elo nggak suka sama gue “
“ gue nggak tau, gue nggak nyangka aja orang kayak lo bisa suka sama orang kayak gue. Gue nggak berani ndra?”
“ maksud lo nggak berani?”
“ gue nggak berani buat ngejalaninya. Gue ngerasa nggak pantes, elo bisa dapet yang lebih baik bahkan jauh lebih baik dari gue”
“ itu menurut lo, tapi menurut gue elo adalah yang terbaik”
Gina tertunduk dan diam, entah apa yang terjadi padanya? Kenapa dia tiba-tiba menjadi orang seperti ini. Biasanya dia bisa menghadapi apa saja, aku nggak pernah melihat dia seperti ini.
“ sorry ndra gue nggak bisa”
Dia melepaskan tangannya, tapi aku menahannya.
“ kasih gue kesempatan buat buktiin semua ini, gue berharap elo percaya dan yakin sama gue “
“ gue percaya dan yakin sama lo, tapi gue nggak percaya dan yakin dengan diri gue sendiri. Gue nggak berhak untuk semua ini ndra ”
“ gue nggak mau denger lo ngomong kayak gini, semua orang berhak termasuk elo gin. mungkin ini semua terlalu cepat buat lo. Gue tunggu jawabannya senin ntar kalo elo nerima cinta gue elo pakai ini” aku memberikan sebuah pin untuknya.
“ ok, tapi gue harep apapun yang terjadi hari ini, besok hanya kita yang tau”
Aku mengangukan tanda setuju dengan permintaannya, dia pergi meninggalkanku sendiri.
Aku lega akhirnya aku bisa menyatakan perasaan ini, tapi perjuangan ku belum selesai aku masih menanti jawabannya. Dan apa maksud perkataannya tadi kalo apapun yang terjadi hari ini, besok hanya kita yang tau. Jadi maksudnya orang lain nggak boleh tau, terus kalo dia nerima gue, gue sama dia harus backstreet.
Dua hari ku rasakan seperti dua tahun, aku menanti dengan harap-harap cemas. Apakah perasaan ku ini mendapatkan balasan seperti yang kuharapkan atau hanya sekedar rasa yang tak sampai. Aku benar-benar dibuatnya tidak bisa tidur terus memikirkannya.
Hari ini, aku menanti kehadirannya. Aku menanti jawabannya atas perasaanku padanya, lama aku menunggunya dikampus, dia belum juga menunjukkan diri. Semalam pun aku tidak melihatnya. Apa sebenarnya yang direncanakan oleh bocah ini. Jantung k uterus berdetak dengan kencang menanti dirinya. Setelah cukup lama aku menunggunya, akhirnya dia datang dia berjalan kearahku bersama teman-temannya. Aku tidka tau dia menyadari atau tidak jika aku ada atau dia pura-pura tidak tau.mau tau kelanjutannya, yupzz.. tungguin ya kelanjutannya . apakah cinta Indra bakalan diterima oleh Gina atau enggak dan keseruan yang lainnya. tungguin di cerita cinta Part 2..



22.00
ikha..
Posted in:
2 komentar:
thank's buat yng mau baca ya...
jngan lupa kalo bisa tinggalkan koment nya ya...
Posting Komentar